Blogs That Discuss About The World Of Education, Special Education Was Exceptional
Sunday, March 13, 2011
DEPRESI
Depresi adalah suatu keadaan yang menekan, dan memerlukan perawatan aktif yang dini. Depresi didefenisikan sebagai afek disforia atau kehilangan minat atau kesenangan terhadap semua atau sebagian aktifitas maupun kegiatan yang lazim dilakukan. Depresi adalah kemuraman hati (kepedihan, kesenduan, keburaman perasaan) yang patologis sifatnya.
Ilmuan terkemuka yaitu Philipp L. Rice (1992) menyatakan depresi adalah gangguan mood, kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai seluruh pross mental (berfikir, berperasaan, dan berprilaku) seseorang.
Depresi tidak selalu mengacu pada kesedihan yang dapat merupakan suatu reaksi alami terhadap peristiwa dalam hidup, atau berkonotasi suatu penyakit terminal atau mengancam nyawa. Kesedihan dapat bersepon dengan pemberian dukungan dan simpati.
Faktor Penyebab Depresi
Faktor gangguan depresi merupakan gabungan beberapa faktor, antara lain: faktor bawaan, latar belakang kepribadian, pengaruh stres lingkungan dan konflik individu. Faktor-faktor lain dari depresi adalah:
1. Penyalahan diri
Bila anda terus menerus mengkritik diri, membenci diri, berfikir bahwa anda makluk hidup yang paling buruk, anda pasti menjadi depresif. Tidak soal kesalahan apapun yang anda timpakan pada diri anda, selama anda menganggapnya sebagai kesalahan maka anda akan depresif.
2. Kasihan diri
Cara kedua agar merasa depresif adalah merasa kasihan pada diri sendiri. Menangislah sampai air mata anda kering bila anda diperlakukan tidak adil dan segera anda merasa depresif. Pasang muka panjang hanya untuk mendapatkan rasa simpatik orang lain, maka anda melangkah kaki menuju depresi.
3. Kasihan pihak lain
Seperti juga nada depresif ketika anda menyebabkan kaki anda sendiri patah, anda juga bisa depresif bila orang yang menyebabkan kakinya sendiri patah. Penderitaan diatas dunia tidak pernah berhenti. Maka kesempatan untuk menemukan berjuta jiwa yang merana, kalau kita tidak mau mengatakan satu di setiap keluarga pun tidak penah berakhir. Dan sebenarnya kesulitan serta sakit hati mereka merupakan kenyataan yang kadang menyedihkan.
Tanda-tanda Depresi
1. Nafsu makan menurun dan penurunan berat badan
2. Gangguan tidur
3. Lesuh, tak bertenaga, lelah
4. Kehilangan minat terhadap aktifitas-aktifitas yang biasanya merangsang pekerjaan, hobi, aktfitas sosial dan seks
5. Kemampuan berfikir dan berkonsentrasi menurun pikiran lembat atau kacau balau
6. Merasa menyesal atau bersalah pada diri sendiri
7. Berulang kali berfikir tentang kematian atau bunuh diri, termasuk keinginan untuk mati
8. Perasaan tertekan
9. Kelelahan dan kehilangan tenaga hampir tiap hari
10. Rasa takut yang sangat berlebihan terhadap benda-benda tertentu atau terhadap situasi-situasi khusus yang secara normal tidak akan berakibat apa-apa.
Diantara tanda-tanda depresi, ada juga tanda atau gejala-gejala, baik itu gejala fisik maupun gejala psikis. Berikut adalah gejala fisik dari depresi,
1. Gangguan pola tidur
2. Berprilaku Pasif
3. Sulit memfokuskan perhatian dan fikiran
4. Kehilangan sebahagian dari motivasi kerja
5. Memendam perasaan
6. Gangguan pola makan dan berat badan.
Gejala psikis dari depresi,
1. Kehilangan rasa percaya diri
2. Bersikap sensitif
3. Merasa diri tidak berguna/putus asa
4. Merasa bersalah
5. Perasaan terbebani
6. Perasaan sedih/murung berkepanjangan
7. Cendrung berfikir tentang kematian.
4. Khasus-khasus Depresi
Seorang mahasiswa yang bersal dari Amerika, ia mempunyai kisah depresif yang sangat panjang. Saat itu ia masih berumur 20 tahun, ia pernah tinggal di rumah sakit dua atau tiga kali. Semua staf rumah sakit sudah mencoba menyembuhkan depresifnya.
Penyebab depresifnya adalah karena dia menganggap dirinya anak yang tidak berdaya. Dokter menyarankan kepada mahsiswa ini untuk menyelsaikan masalahnya sendiri dan berfikir secara logika. Depresi yang dialami mahasiswa ini adalah faktor rasa bersalah dan kasihan diri inilah yang menyebabkan depresinya bertambah berat.
Dengan terapi yang diberikan oleh dokter kepadanya maka depresi yang diderita oleh mahasiswa ini berangsur kurang. Sekarang mahasiswa ini sudah dapat melanjutkan pendidikannya dan bekerja.
Sumber
I.M. Ingran, dkk, CATATAN KULIAH PSIKIATRI, penerbit buku kedokteran (EGC), Jakarta.
J.P. Chaplin. Peneterjemah Kartono,kartini, KAMUS LENGKAP PSIKOLOGI, Raja Grasindo: Jakarta,2002.
Kartono,kartini, PATOLOGI SOSIAL Ganggguan-gangguan Kejiwaan 3, Raja Grafindo: Jakarta,2003.
www.google.co.id/depresidandampaknya,24desember2006,14:50on-line
No comments:
Post a Comment
PEMBACA YANG BAIK ADALAH PEMBACA YANG MAMPU MEMBERIKAN MASUKAN DAN KOMENTAR