A. Pengertian Anak Tunalaras
Anak tunalaras adalah anak yang mengalami hambatan emosi dan tingkah laku sehingga mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan.anak tunalaras disebut juga anak tunasosial karena tingkah laku anak ini menunjukkan penentangan terhadap norma-norma social masyarakat yang berwujud seperti mencuri, mengganggu, dan menyakiti orang lain.
B.Klasifikasi ATL
Menurut Wiliam M.Cruickshank (1975:567) mengemukakan bahwa anak yang mengalami hambatan social dapat diklasifikasikan sbb:
1. the semi-socialize child
Anak yang termasuk kelompok ini dapat mengdakan hubungan social,tetapi terbatas pada lingkungan tertentu, misalnya keluarga dan kelompoknya.
2. children arrested at a primitive level of socialization
Anak ini dalam perkembangan sosialnya berhenti pada level atau tingkatan yang rendah.mereka adalah anak yang tidak pernah mendapat bimbingan ke sikap social dan terlantar dari pendidikan,sehingga ia melakukan apa saja yang dikehendakinya.
3. children with minimum socialization capacity
Anak ini tidak mempunyai kemampuan sama sekali untuk belajar sikap-sikap social,ini disebabkan karena pembawaan/kelainan atau anak tidak pernah mengenal hubungan kasih sayang sehingga nak pasa golongan ini lebih banyak bersikap apatis dan egois.
. Faktor-faktor penyebab ATL
• Kondisi/keadaan fisik
• Masalah perkembangan
• Lingkungan keluarga
• Lingkungan sekolah
• Lingkungan masyarakat
D. Perkembangan kepribadian ATL
Kepribadian merupakan suatu struktur yang unik, tidak ada individu yang memiliki kepribadian yang sama.para ahli mendefenisikan kepribadian suatu organisasi yang dinamis pada system psikofisik indifidu yang turut menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.tingkah laku yang ditampilkan seseorang ini erat kaitannya dengan upaya memenuhi kebutuhan hidupnya.kepribadian dapat menjadi penyebab seseorang berprilaku menyimpang.
Kegagalan dalam memenuhi kebutuhan dan menyelesaikan konflik stabilitas emosi dan mendoromg terjadinya prilaku menyimpang ini dapat minimbulkan frustasi pada diri individu.
E. Perkembangan emosi ATL
Terganggunya perkembangan emosi merupakan penyebab dari kelainan tingkah laku anak tunalaras.ciri yang menonjol pada mereka adalah kehidupan emoi yang tidak stabil,ketidakmampuan dalam mengekspresikan emosinya secara tepat dan pengendalian dirinya yang kurang sehingga mereka seringkali menjadi sangat emosional.terganggunya kehidupan emosi ini terjadi sebagai akibat ketidakberhasilan anak dalam melewati fase-fase perkembangan.
Pentingnya peranan emosi ini nampak melalui akibat yang muncul apabila individu kurang mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pengalaman emosional yang menyenangkan,yang biasa disebut deprifasi emosi.
Kematangan emosional seorang anak ditentukan dari hasil interaksi dengan lingkungannya.pada anak tunalaras ia tidak mau belajar dengan baik dalam merasakan dan menghayati berbagai macam emosi yang mungkin dapat dirasakan,kehidupan emosinya kurang berpariasi dan ia kurang dapat mengerti dan menghayati bagaimana perasaan orang lain.mereka juga kurang mampu mengendalian emosinya dengan baik sehingga seringkali tejadi peledakan emosi.
Ketidakstabilan emosi ini meimbulkan penyimpangan tingkah laku,misalnya:mudah marah dan mudah tersinggung.kurang mampu memahami perasaan orang lain,perilaku agresif,menarik diri dsb.perasaan ini tentu akan mengganggu situasi belajar dan akan mengakibatkan prestasi belajar yang dicapainya tidak disesuai dengan potensi yang dimilikinya.
F.Perkembangan social ATL
Interaksi social berlangsung sejak lahir dan berkembang sesuai pola/ tahapan-tahapan perkembangan.lingkungan yang menyenangkan mendorong tumbuhnya perasaan mempercayai sesuatu (trust) yang sedikit demi sedikit terus berkembang kelingkungan yang makin luas.ATL mengalami hambatan dalam berintegrasi sosial dengan lingkungan.hal ini tidak berarti bahwa mereka tidak memiliki kemampuan sama sekali untuk membentuk hubungn social dengan semua orang.
Ketidakmampuan ATL dalam melakukan interaksi social dengan lingkungannya disebabkan karena pengalaman-pengalaman ang tidak/kurang menyenangkan.