Pengertian Anxiety
Dalam arti tradisional, isrilah kecemasan (anxiety) menunjuk kepada keadaan emosi yang menentang atau tidak menyenangkan yang meliputi interprestasi subyektif dan “arousal” atau rangsangan fisiologis (reaksi badan secara fisiologis, misalnya bernafas lebih cepat, menjadi merah, jantung berdebar-debar, berkeringat, Ollendick, 1985).
Anxiety neuosis adalah kondisi psikis dalam ketakutan dan kecemasan yang kronis, sungguhpun tidak ada rangsangan yang spesifik. Kecemasan sebagai emosi yang ditandai oleh perasaan akan bahaya yang diantisipasikan, termasuk juga ketegangan dan stres yang menghadang dan oleh bangkitnya sistem saraf simpatetik.
Ketakutan dan kecemasan sering dibedakan dalam dua dimensi
1. Objek suatu ketakutan biasanya mudah dispesifikasikan, sedangkan objek kecemasan tidak jelas
2. Intensitas rasa takut itu sesuai dengan besar kecilnya ancaman, sedangkan intensitas kecemasan lebih besar.
Penyebab Anxiety
Kecemasan dapat ditimbulkan oleh hal apapun, ada saja yang mencemaskan hatinya. Hampir setiap peristiwa menyebabkan timbulnya kecemasan. Freud mengajukan dua sebab terjadinya kecemasan.
1. Bahaya yang berasal dari dunia nyata
2. Kesadaran akan datangnya hukum yang berkaitan dengan pelampiasan dorongan seperti: seksual, agresi dan tindakan abnormal lainnya yang pada dasarnya dilarang oleh norma budaya.
Sebagian besar kecemasan adalah akibat pengkondisian ketika sebuah objek dari jenis tertentu dikaitkan maknanya dengan pengalaman yang menimbulkan kecemasan, seringkali yang sifatnya mengancam/membahaykan.
Beberapa sebab munculnya gangguan kecemasan yang bersifat neurofik.
1. Modeling, yaitu mencontoh orang tua yang memiliki sifat tegang dan pencemas.
2. Tak mampu mengendalikan dorongan yang dapat membahyakan seperti rasa bermusuhan terhadap seseorang, dorongan-dorongan seks, dsb.
3. Membuat keputusan-keputusan yang menimbulkan kecemasan.
4. Munculnya kembali trauma psikologis yang pernah dialami masa lalu.
Faktor penyebab kecemasan adalah ketakutan, kesusahan dan kegagalan ynag bertubi-tubi. Menurut Freud, neurosa kecemasan disebabkan oleh dorongan-dorongan seksual yang tidak terpuaskan dan terhambat sehingga mengakibatkan timbulnya banyak konflik bathin dan ketakutan dan kecemasan.
Tanda-tanda Anxiety
1. Kecemasan umum
a. Senantiasa diliputi ketegangan, rasa was-was dan keresahan bersifat tak menentu.
b. Mudah tersinggung, sering merasa tidak mampu, minder, depresi.
c. Sulit berkomunikasi dan mengambil keputusan serba takut salah.
d. Bersifat tegang-lamban, bereaksi terhadap rangsangan yang secara tiba-tiba.
e. Sering mengeluh bahwa ototnya tegang, mengalami diare ringan, sering buang air kecil, insomnia, dan mimpi buruk.
f. Mengeluarkan banyak keringat dan telapak tangan sering basah.
g. Sering berdebar-debar.
h. Sering mengalami “anxiety attocus”/ tiba-tiba cemas tanpa ada sebab pemicu yang jelas.
Gejalanya dapat berupa berdebar-debar, sulit bernafas, berkeringat, pingsan. Emosinya tidak stabil, ia sangat irritable, cepat tersinggung, sering dalam keadaan excited/gempar/gelisah. Namun juga cepat menjadi depresi disertai bermacam-macam fantasi, delusi, ilusi dan rasa dikejar-kejar oleh sesuatu yang tidak jelas. Selalu diliputi ketegangan emosional dan diganggu bayangan-bayangan. Sering merasa mual dan muntah, badan selalu lelah, menderita sesak nafas, banyak berkeringat, bergemetaran.
Sumber
www.yahoo.co.id/apaituanxiety
www.google.co.id/pengalamanJefri