Pengertia Phobia
Phobia berasal dari bahasa Yunani “phobos” yang berarti takut. Phobia adalah perasaan takut yang bersifat menetap objek atau situasi tertentu yang sungguhnya tidak menimbulkan ancaman nyata bagi yang bersangkutan atau bahaynya terlalu dibesar-besarkan. Dengan kata lain phobia merupakan ketakutan atau kecemasan yang abnormal, tidak rasional dan tidak bisa kontrol terhadap suatu situasi adan objek tertentu.
Takut adalah sifat atau tabiat alamiah yang ada pada setiap diri manusia. Ketakutan sebenarnya merupakan suatu keadaan yang dapat membantu individu melindungi dirinya dari suatu bahaya, sekaligus memberi pengalaman baru. Anak penderita phobia memindahkan isi asli konfliknya kepada suatu benda atau keadaan alam dunia yang memiliki arti penting baginya.
Penyebab Phobia
Sebab-sebab phobia ialah: pernah mengalami ketakutan hebat, yang disertai rasa malu dan bersalah. Semua ini ditekan dalam ketidaksadaran. Dan sewaktu orang bersangkutan mengalami perangsang yang sama timbul kemudian respon ketakutan yang bersyarat kembali, sungguhpun peristiwa atau pengalaman yang asli sudah dilupakan. Respon-respon ketakutan dan kecemasan hebat itu selalu timbul kembali, walaupun ada usaha-usaha untuk menekan dan melenyapkan respon-respon tersebut.
Pada umumnya phobia akibat proses belajar yang tidak semestinya (faulty learning) sebagaimana terwujud dalam situasi sebagai berikut:
1. Pernah mengalami trauma psikologis dalam situasi tertentu, kemudian menjadi takut terhadap situasi tersebut, sebab dikaitkan dengan rasa takut yang dialaminya saat terjadi trauma
2. Biasanya disertai simtom-simtom lain seperti rasa gelisah, lekas tersinggung, pusing-pusing sakit punggung, sakit perut dan lain-lain
3. Kadang-kadang kesulitan membuat keputusan, gejala ini disebut desida phobia/takut membuat keputusan (Kanfuran, 1973, dalam Colemen, Butcher dan Carson, 1980)
Beberapa contoh phobia,
1. Akrofobia : takut berada ditempat tinggi
2. Agrofobia : takut tempat terbuka
3. Klaustrofobia : takut berada ditempat tertutup
4. Hematofobia : takut melihat darah
5. Monofobia : takut berada sendirian disuatu tempat
6. Niktofobia : takut kegelapan
7. Pirofobia : takut melihat api
8. Zoofobia : takut pada binatang tertentu
9. Fobia sekolah : jenis fobia ini banyak dijumpai.
3. Tanda-tanda Phobia
Phobia lebih lazim dialami oleh remaja dan orang dewasa muda (adults) dari pada orang usia lanjut atau anak-anak. Berbeda dengan rasa takut biasa. Phobia punya beberapa sifat khusus. Perasaan takutnya intens dan mengganggu kegiatan sehari-hari si penderita
4. Beberapa Kasus Phobia
Kasus ini menimpa seorang panceramah di Indonesia. Dimana sebelum menjadi penceramah ia pernah mengkonsumsi obat-obatan. Hingga pada akhirnya ia dimasukkan ke panti rehabilitasi. Dimana ketika didalam panti tersebut ia mengalami ketakutan. Setiap ada orang yang akan datang dan membuka pintunya, ia langsung teriak ketakutan.
Suatu ketika beberapa kelompok petualang sedang berusaha mendaki sebuah gunung di Sumatra. Satu dari anggota kelompok tersebut tenyata mengalami phobia. Ia mengalami ketakutan saat mendaki gunung tersebut. Mungkin dikarenakan pengalaman pribadinya yang sungguh tragis. Ketika masih kecil ia bersama saudaranya main di suatu bangunan tua, yang belum jadi. Ketika itu ia bermain kejar-kejaran dengan saudaranya itu. Ketika ia mengejar saudaranya itu, tak sengaja saudaranya tersandung, dan terjatuh serta terguling dilantai. Tapi naas nasibnya, ia malah terjatuh dari bangunan itu dan tewas seketika. Anak tersebut berteriak ketakutan, dan ia tidak berani untuk melihat kebawah. (www.google.co.id(saudarakuterjatudarigedung) telah diringkas)
Sumber
I.M. Ingram, dkk, CATATAN KULIAH PSIKIATRI, Penerbit buku kedokteran (EGC), Jakarta,1985.
Kartono,kartini, PATOLOGI SOSIAL I. Raja Grasindo: Jakarta,2003.
www.google.co.id/saudarakuterjatuhdarigedung,23desember2006,11:20on-line