Blogs That Discuss About The World Of Education, Special Education Was Exceptional
Sunday, March 13, 2011
SCHIZOPRENIA
Schizoprenia adalah kondisi psikotis dengan gangguan disintegrasi, depersonalisasi, dan kebelah atau kepecahan struktur kepribadian, serta regresi yang parah.
Pada penderita schizoprenia ini ada disintegrasi pribadi dan kepecahan pribadi. Tingkah laku emosional dan intelektualnya jadi ambigus (majemuk), serta mengalami gangguan serius, juga mengalami regresi atau dementia total. Pasien selalu berusaha melarikan diri dari kenyataan hidup dan berdiam dalam dunia fantasinya. Tampaknya dia tidak bisa memahami lingkungannya, dan responnya selalu manicial atau kegila-gilaan. Perasaannya selalu tidak cocok, mengalami gangguan intelektual berat, sehingga pikirannya melompat-lompat tanpa arah.
Penderita selalu melarikan diri dari realita hidup, dan berdiam dalam dunia fantasi sediri, tampaknya dia memahami lingkungannya. Reaksinya selalu maniaka atau kegila-gilaan. Kehidupan emosional danintelektualnya menjadi ambigius/ majemuk serta mengalami ganngguan serius, bahkan juga mangalami regresi atau dementia total. Pikirannya melompta-lompat tanpa arah, karena dia menderita gangguan intelektual yang berat. Juga perasaannya senantiasa tidak cocok dengan realitas nyata.
Schizoprenia adalah penyakit jiwa yang paling banyak terjadi dibandingkan dengan penyakit jiwa lainnya. Penyakit ini menyebabkan kemunduran kepribadian pada umumnya, yang biasanya mulai tampak pada masa puber, dan yang paling banyak menderita ialah orang berumur antara 15 – 30 tahun.
Penyebab Schizoprenia
1. Lebih dari sepuluh dari jumlah penderita schizoprenia mempunyai keluarga psikotis atau sakit mental.
2. Tipe kepribadian yang schizothym (dengan jiwa yang cendrung menjadi schizonfren) dan bentuk jasmaniah asthnis (tidak berdaya/bertenaga), mempunyai kecendrungan kuat menjadi schizofren.
3. Sebab-sebab organis, ada perubahan atau kerusakan pada sistem saraf sentral. Juga terdapat gangguan pituitary (kelenjerdibawah otak). Kadangkala kelenjer thyroid dankelenjer adrenal mengalami atrofi berat, dapat juga disebabkan oleh proses klimakterik dan gangguan-gangguan menstruasi. Semua gangguan tadi menyebabkan degenerasi pada energi fisik dan energi mentalnya.
4. Sebab-sebab psikologis ada kebiasaan-kebiasaan infantil yang buruk dan salah, sehingga pasien hampir selalu melakukan maladjustment (salah suai) terhadap lingkungan yang ada konflik.
Tanda-tanda Schizofrenia
1. Dingin perasaan, tak ada perhatian pada apa yang terjadi di sekitarnya. Tidak terlihat padanya reaksi emosional terhadap orang yang terdekat kepadanya, baik emosi marah, sedih dan takut. Segala sesuatu dihadapinya dengan acuh tak acuh.
2. banyak tenggelam dalam lamunan yang jauh dari kenyataan, sangat sukar bagi orang untuk memahami pikirannya, da ia lebih suka menjauhi pergaulan dengan orang banyak, dan suka menyendiri.
3. Mempunyai prasangka-prasangka yang tidak benar dan tidak beralasan.
4. Sering terjadi salah tanggapan atau terhentinya pikiran.
5. Si sakit banyak putus asa dan merasa bahwa ia adalah korban kejahatan orang banyak atau masyarakat.
6. Halusinasi pendengaran, penciuman, atau penglihatan, di mana si penderita seolah-olah mendengar, mencium atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada.
7. Keinginan menjauhkan diri dari masyarakat, tidak mau bertemu dengan orang dan sebagainya.
Sumber
Sukmatiknya, MENGENAL PRILAKU ABNORMAL, Kanisius: Yogyakarta
www.google.co.id/penyakitkejiwaan
www.google.co.id/mengenalschizofrenia,23desember2006,11:45on-line
No comments:
Post a Comment
PEMBACA YANG BAIK ADALAH PEMBACA YANG MAMPU MEMBERIKAN MASUKAN DAN KOMENTAR