Sunday, March 13, 2011

WAHAM


Waham merupakan bentuk intensionalitas menyangkut fikiran-fikiran yang tidak benar adanya tetapi selalu berkeras dan mengotot apa saja yang ia katakan adalah yang paling benar serta oranglain tidak ada yang benar melainkan dirinya biasnya waham ini diidentikkan dengan suatu sikap yang menganggap dirinyalah yang sangat terpenting, selalu merasa terdepan, menjadi paling berkuasa. Yang dimaksud dengan waham atau delusi adalah pikiran yang salah yang terus dipertahankannya, walaupun orang lain memberikan pengertian bahwa apa yang diyakini itu tidak benar. Waham yang terjadi biasanya tidak aneh, curiga pada seseorang atau beberapa orang yang dianggap musuh akan membunuhnya atau menghancurkan dirinya beserta keluarganya, cemburu pada pasangannya dan selalu menuduh pasangannya mencintai atau berselingkuh dengan orang lain; merasa dicintai orang lain terutama yang kedudukannya lebih tinggi darinya; atau merasa hebat mampu melakukan hal-hal luar biasa, mampu berhubungan dengan para dewa atau orang-orang penting lainnya. Dalam pengertian lain, waham adalah suatu penyakit kejiwaan yang terdapat pada seseorang yang merasa dirinya yang paling benar, merasa doronya berkuasa, ingin selalu menjdai orang nomor satu serta merasa orang yang paling penting dan merasa menjadi orang yang paling besar.

Faktor Penyebab Waham
Penyebab terjadinya waham yaitu dimulai dengan membesar-besarkan suatu berita yang didalamnya mengangkat dirinyalah yang paling terpenting namun jika dibiarkan lama kelamaan hal ini akan menyebabkan suatu kebiasaan yang buruk yang mengganggu. Faktor lain penyebab waham:
1. Pola asuh yang salah dari keluarga
2. Faktor lingkungan tempat tinggal yang individual
3. Tertekan bathin, baik karena kegagalan ekonomi maupun cinta
4. Mimpi siang, melihat bermacam-macam fantasi dan gambaran tidak teratur
5. Penderita pskosa dan scizofrenia, pasien menciptakan perkataan dan istilah baru.

Tanda-tanda Waham
1. Bersikap besar
2. Egonya tinggi
3. Tidak mau dibilang salah, dan harus besar
4. Acuh tak acuh
5. Berhayal jauh dari kenyataan
6. Salah tanggapan
7. Prasangka tanpa alasan
8. Halusinasi
9. Pelupa
10. Putus asa dan tidak mau bergaul
11. Tidak mau bersosialisasi dan bergaul

Beberapa Kasus Waham
Mengalami gangguan dalam proses pikir, yakni ia sangat percaya dengan istrinya yang mencintai laki-laki lain yang ditujukan kepada sepupunya. Ia sangat cemburu dan mengatakan istrinya melakukan perselingkuhan dan apapun yang dilakukan oleh istrinya dihubungkan dengan kecemburuan kepada sepupunya. Walaupun keluarganya dan istrinya memberikan penjelasan bahwa kecurigaannya dan kecemburuannya itu tidak beralasan, namun ia tetap bersikukuh. Malahan apa yang diungkapannya seperti sistematis dan masuk akal, namun kenyataannya tidak ada. Keyakinannya ini menimbulkan rasa amarah pada dirinya sehingga ia membawa arit dan berkeinginan untuk membunuh istrinya.
Keyakinan itu pula muncul kalau ia melihat atau tidak istrinya dan gangguannya ini makin lama makin sering. Penderita sendiri sulit diberikan penjelasan atau pemahaman bahwa tidak mungkin istrinya berbuat seperti yang dituduhkannya. Ia tetap yakin dan sulit untuk menerima pengertian orang lain. Apa yang dialami oleh penderita di ini adalah gangguan jiwa yang dahulu disebut dengan gangguan paranoid, namun sekarang digolongkan dengan gangguan waham. Gangguan waham adalah kelompok gangguan dengan gambaran utama waham yang tidak diketahui penyebabnya.
Bila dibandingkan dengan gangguan jiwa lainnya gangguan ini termasuk jarang terjadi dengan insidens 0,7 - 3,0 dari 100.000. Gangguan ini biasanya mulai pada umur 18-80 tahun dan umumnya pada umur 34-45 tahun. Lebih banyak terdapat pada perempuan. Prognosis baik kalau terjadinya tiba-tiba. Kebanyakan terjadi pada mereka yang janda, bujangan dan dengan riwayat penyalahgunaan zat. Faktor-faktor risiko yang erat hubungannya dengan gangguan waham ini adalah umur yang lanjut, perasaan terganggu atau terisolasi, pada riwayat keluarga yang menderita gangguan seperti ini, isolasi di masyarakat, kepribadian yang sensitif, dan kebanyakan pada imigran baru.
Gangguan waham jarang terlaporkan karena di luar kecemburuannya ini ia berlaku biasa. Ia bisa bergaul di masyarakat, ia bisa bekerja dengan baik, malahan ada yang bisa menduduki jabatan-jabatan penting. Pasien biasanya tidak merasa sakit sehingga pasangannya maupun keluarganya sulit membawa ke dokter. Sering pasien menuduh bahwa justru pasangannya atau keluarganya yang sakit. Kesulitan ini sering berlarut-larut sehingga pasangannya tetap hidup dengan suami atau istri yang mempunyai gangguan jiwa yang tidak bisa diobati karena merasa tidak sakit. Biasanya pasangannya akan terpengaruh dengan orang ini dan menderita gangguan yang sama. Pasangannya pun mempunyai keyakinan yang sama sehingga percekcokan terus berlanjut.
Satu-satunya cara kalau ada keluarga menderita pemikiran salah yang terus dipertahankan dan sulit diubah hanyalah dengan membawa penderita ke psikiater. Sampai sekarang psikiater hanya memberikan obat antipsikotik untuk menghilangkan wahamnya itu. Bila terjadinya tiba-tiba pada usia 50-an, maka 53% penderita tidak mengalami waham lagi, 10% membaik, dan 31 persen menetap tidak ada perubahan. Jika terjadi tiba-tiba pada usia 40-an, 50% penderita sembuh, menjadi kronis hanya 10% dan kambuh 37%.
Satu contoh kasus waham, antara lain yang menimpa Lia Amaludin. Ia mengaku bahwa ia adalah malaikat Jibril yang diutus Tuhan untuk memperbaiki akhlak manusia di bumi



Sumber:
Chinese version available at http://www.minghui.co/mh/articles/2005/12/7/116022.html
I.M. Ingram, dkk, CATATAN KULIAH PSIKIATRI, Penerbit buku kedokteran (EGC): Jakarta, 1985.
www.yahoo.co.id/penderitawaham,03.12.2006,13on-line
www.google.co.id/gejalawaham03.12.206,13:39on-line

No comments:

Post a Comment

PEMBACA YANG BAIK ADALAH PEMBACA YANG MAMPU MEMBERIKAN MASUKAN DAN KOMENTAR