Blogs That Discuss About The World Of Education, Special Education Was Exceptional

Powered by Blogger.
.

TERAPI ANAK AUTIS

Diposkan oleh romiariyanto Thursday, January 27, 2011

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Motorik adalah sesuatu yang berhubungan dengan gerakan sering kita lihat anak berkebutuhan khusus mengalami gangguan dalam motoriknya. Gangguan motorik merupakan gangguan perkembangan anak. Kalau motorik anak kurang baik akan mempengaruhi dalam pernyesuaiam diri dan akan mengakibatkan rasa renadh diri.
Dasar perkembangan motorik merupalam fomdasi bagi setiap individu untuk memahami ruan lingkup gerak. Pada prinsipnya perkembangan motorik akan adalah adanya suatu perubahan baik pisik maupun psikis sesuai dengan masa peryumbuhannya dan sesuai denan kematangan motorik ini sangat terantung pada integrasi system saraf dan system kerangka otot. Anak yang mampu mencapai perkembangan motorik yang terkoordinasi sangat ditentukan oleh keadaam dan kemauan anak itu sendiri.
Anak autis mengalami gangguan bidang komonikasi bahasa, kognitif, social dan fungsi adaptif, sehinngga menyebabkan mereka semakin lama semakin jauh tertinggal disbanding anak-anak seusia mereka ketika umur mereka makin bertambah.
Menurut Rutter dan scopler dalam siti rahayu (2001:373) sifat yang khas pada anak autis adalah: perkembangan hubungan social terganggu, pola prilaku yang khas terbatas, manifestasi gangguan nya timbul pada tahun pertama.
Gangguan atau gejala untuk anak autis dapat dikurangi bahkan dapat dihilangkan, sehingga anak autis dapat bergaul secara normal, tumbuh sebagai oran dewasa yang sehat, berkarya bahkan membina keluarga.
Pada anak autis kalau tidak diatasi dari sekarang maka akan mengakibatkan anak akan semakin parah bahkan tidak tertanggulangi dan menakibatkan anak menjadi terbelakang mental. Maka melalui terapi dan kemauanlah anak autis akan mengalami kemajuan seperti anak normal.
Berdasarkan permasalahan diatas penulis membahas tentang “terapi yang dapat meningkatkan motorik anak autis melalui metode okupasi”.
Oleh karena itu metode okupasi mungkin akan meningkatkan kemampuan anak autis dalan hal motorik, keterampilan untuk dirinya sendiri dan menimbulkan kesibukan tersendiri.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dapat penulis identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Anak mengalami gangguan dalam perkembangan
2. Anak autis dapat diberikan latihan atau terapi
3. Terapi dapat menghilangkan gangguan pada anak autis

C. Batasan Masalah
Sesuai dengan identifikasi masalah maka yang menjadibatasan makalah adalah “Terapi okupasi untuk meningkatkan perkembangan motorik pada anak autis”
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas maka yang menjadi rumusan masalah adalah Apakah ada terapi okupasi dapat meningkatkan perkembangna motorik anak autis?

E. Manfaat
Hasil dari pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Penulis
Menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam meningakatkan pendidikan terutama pendidikan untuk anak autis
2. Masyarakat
Agar masyarakat baik yang ada di Limau Manis maupun di daerah lain tahu bahwa pendidikan itu penting untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM), apalagi untuk anak autis sangat penting sekali pendidikan itu karena tanpa pendidikan akan susah baginya untuk berkomonukasi dengan orang lain atau kelangsungan hidupnya.
3. Guru
Hasil penulisan makalah ini diharapkan sebagai pedoman dalam pengembangan pendidikan anak autis karena pendidikan sangat penting sekali baginya.

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Modifikasi Perilaku
1. Pengertian Modifiakasi
Modifikasi perilaku adalah tindakan yang bertujuan untuk mengubah perilaku, selain itu devinisi modivikasi perilaku yang tepat adalah usaha untuk menerapkan prinsip-prinsip proses belajar maupun prinsip-prinsip psikologis hasil eksperimen pada perilaku manusia itu sendiri (Bootzin, 1975)
Menurut oleh kelompok behavior power dan osborn (1976) memberikan batasan modivikasi sebagai penggunaan secara sistematis teknik kondistoning pada manusia untuk keberhasilan perubahan prekwensi perilaku social tertentu
Modifikasi perilaku memanfaatkan penelitian-penelitian yang cermat mengenai cara-cara lingkuangan mempengaruhi perilaku manusia.

2. Keungulan Dan Kelemahan Modifikasi Perilaku
a. Keungggualan dari modifikasi perilaku
1. Langkah-langkah dari modifikasi perilaku dapat direncanakan dan diminta persetujuan terlebih dahulu
2. Perincian pelaksanaan dapat diubah selama perlakuan berlangsung dan perubahan tersebut sesuai dengan kebutuhan
3. Bila dari hasil monitoring ternyata suatu teknik gagal dan kurang berhasil untuk menemukan perubahan dapat dideteksi dan diusahakan penggantinya
4. Waktu yang dibuuhkan didalam pelaksanan lebih singkat dari pada menggantungkan perubahan yang terjadi secara insting yang diperoleh secara subjek
5. Teknik-teknik dalam modifikasi perilaku dapt diterangkan secara rasional

b. Kelemahan dari modifikasi perilaku
1. Percobaan-percobaan awal dilakukan dalam modifikasi perilaku yaitu menggubabkan media binatang
2. Perilaku manusia kompleks sehingga untuk melakukan analisis perilaku yang tepat untuk memerlukan latihan dan kecermatan terapis
3. Tidak semua perilaku manusia dapat diamati secar langsung sehingga modifikasi perilaku mengalami kesulitan intuk mengubah perilaku yang pengamatannya tidak langsung

3. Analisis Fungsi
Langkah-langkah awal dalm modifikasi perilaku adalah analisis fungsi dalam analisis fungsi inrormasi yang relevan dikumpulkan sesuai dengan permasalahan yang akan ditangani
Ada 3 hal yang diperlukan dalam analisis fungsi yaitu:
a. A (Antecedent) ialah segala hal mencetuskan dan menyebabkan perilaku dan dipermasalahkan
b. B (Behavior) ialah akibat-akibat yang diperoleh setelah perilaku yang dipermasalahkan
c. C (consequence) ialah yang diperoleh setelah perilaku tersebut

B. Perkembangan
1. Pengertian perkembangan
Para ahli psikolagi mengartikan bahwa perkembangan adalah suatu proses perubahan yanmgb mengarah kepada kemaujuan. Perkembangan menyebabkan tercapainya kemampuan-kemapuan dan karakter psikis baru. Perubaham yang dimaksudkan sebagai perkembangan itu terjadi apabila individu mengalami dua hal yaitu pertumbuhan dan belajar.

2. Prinsip-pinsip perkembangan
Prinsip-pinsip perkembangan artinya aturan-aturan yang secara alamiah yang mengatur perkembangan tersebut diantaranya adalah:
a. Prinsip kesatuam organis
b. Prinsip tempo dan irama perkembangan
c. Prinsip kesamaan pola
d. Prinsip kematangan
e. Prinsip kontiniutas
f. Prinsip kecepatan

3. faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
Dibawah inil para ahli dari berbagai aliran mengemukakan kecenderungan yang berbeda-beda mengenai factor yang mempngaruhi perkembangan.
a. Para ahli dari aliran natifisme
Mengemukakan bahwa perkembangan individu semata-mata ditentukan oleh factor didalam diri dibawa anak sejak lahir, factor ini disebut bakat baik bakat fisik maupun psikis.
b. Para ahli dari aliran empirisme
menurut mereka factor yang paling menentukan dalam pekembangan individu adalah lingkungan pendidikan, factor dalam diri individu dianggap tidak memegang peranan penting.
c. Para ahli dari aliran konfergensi
tokoh aliran ini adalah William stern yang berpendapat bahwa individu berkembang sebagai hasil pengaruh panduan antara factor-faktor hereditas dan pendidikan.
d. Kondisi yang mempengaruhi kelahiran pralahir
1. Gizi ibu
2. Kekurangan fitamin
3. Kesehatan ibu
4. Factor RH
5. Obat-obatan
6. Sinar x dan radium
7. Alcohol
8. Tembakau
9. Emosi calon ibu

4. Pengertian perkembangan motorik
Mororik ialah sesuatu yang berhubungan dengan gerakan perkembangan motorik adalah suatu perubahan dalam perilaku gerak yang memperlihatkan interaksi dari kematangan makhluk dan lingkungan pada manusia, perkembangan mororik merupakan perubahan gerak dari bayi sampai dewasa yang melibatkan berbagai aspek perilaku dan kemampuan gerak.
Berbagai upaya yang telah dialakukan sekelompok pakar perkembangan gerak memunculkan defenisi mengenai pekembangan motorik yaitu sebagai perubahan dalam perilaku gerak yang merefleksikan interaksi dari kematangan organisme dan lingkungan

5. Prinsip-prinsip pekembangan motorik
Prinsip-prinsip perkembangan motorik adalah adanya suatu perubahan baik fisik maupun psikis sesuai dengan masa pertumbuhannya. Berikut ini prinsip-prinsip perkembangannya:
a. Perkembangan bergantung pada kematangan otot syaraf
b. Belajar motorik terjadi sebelum anak matang
c. Perkembangan motorik mengikuti pola yang dapat diramalkan
d. Dimungkinkan menentukan norma perkembangan motorik
e. Perbedaan individu dalam laju perkembangan motorik

C. Autis
1. Pengertian anak autis
anak autis adalah suatu jenis gangguan pada anak yang komplek dan berat yang sudah tampak saat usia 3 tahun pertama dan membuat mereka tidak mampu berkomunikasi, tidak mampu mengekperikan perasaan maupun keinginan sehingga perilaku dan hubungannya dengan orang lain terganggu.
Istilah autis juga sisebut autisma infantile karena hasil penelitian yang ada semua dilakukan pada anak kecil. Akhir-akhir ini banyak data yang menunjukkan bahwa anak autis mepunyai sifat tersendiri diantara gangguan mental dan gangguan dibidang kognitif, fungsi adaptif, sehingga menyebabkan anak-anak tersebut semakin lama semakin jauh tertinggal dengan anak seusianya.
2. Kalisifikasi anak autis
Berdasarkan perbedaan dari gejala autis dapat dekelompokkan menjadi tiga yaitu:
a. Autisme persepsi
Autisme persepsi merupakan autisme asli karena kelainannya sudah timbul sejak lahir, autisme ini terjadi berbagai factor yaitu keluarga (herediter) dan lingkungan (makanan).


b. Autisme reaksi
Timbulnya reaksi autis ini karena beberapa factor kemasalahan yang terjadi karena kecemasan seperti orang tua meninggal, sakit berat, pindah rumah dan lain-lain.
c. Autisme yang timbul kemudian
Autisme jenis ini terjadi setelah anak besar dikarenakan terjadinya jaringan otak setelah anak lahir, hal ini mempersulit memberikan pelatihan dan pendidikan untuk mengubah perilaku yang sudah melekat
d. Factor penyebab anak autis
Adapun factor penyebab anak autis banyak sekali misalnya populasi bahan beracun dan lingkungan, faksin-faksin bahan pengwet dan berbagai macam alergi.
Dibawah ini dugaan penyebab dan diaknosis medisnya adalah
a. Susunan urat syaraf pusat. Ditemukannya kelainan anatomi susunan syaraf pusat pada beberapa tempat dalam otak anak autis
b. Gangguan sistim pencernaan
c. Peredangan dinding usus
d. Factor genentika
e. factor keracun logam berat

3. Karakteristik anak autis
Adapun karakteristik anak autis (pamuji, 2007) yaitu:
a. Gangguan, keanehan dalam berintegrasi dengan lingkungannya
b. Gangguan dalam kemampuan komunikasi
c. Gangguan dan keanehan dalam motorik, minat terbatas dan respon yang kurang memadai.

BAB III
PEMBAHASAN

TERAPI MOTORIS ANAK AUTIS
Karena penulis membahas perkembangan motoris anak autis maka disini penulis mencoba memberikan beberapa model terapi yang akan cocok denan terapi motorik anak autis.
1. Terapi medikamentosa
Terapi ini dilakukan dengan obat-obatan yang bertujuan untuk memperbaiki perilaku anak serta diulang-ulang. Dalam kasus ini gangguan yang terjadi di otak sehingga obat-obatan adalah yang berkerja di otak
2. Terapi perilaku
Terapi bertujuan agar anak autis dapat mengurangi perilaku tidak wajar dan menggantinya dengan perilaku yang dapat diterima masyarakat
3. Terapi okupasi
Terapi ini bertujuan untuk membantu anak autis yang mempunyai perkembangan motorik yang kurang baik antara lain, gerak-geriknya kasar dan kurang lues. Terapi okupasi ini akan menguatkan, memperbaiki koordinasi dan keterampilan otot halus anak.
Dalam terapi okupasi ini hal-hal yang harus diperhatikan, karena dengan terapi ini motorik anak autis dapat memfungsikan motorknya dengan baik
a. Persiapan terapi okupasi
1. Menentukan materi latihan
Penentuan materi latiahan yang tepat berpengaruh pada perhatian dan keyakinan anak untuk melakukan latihan
2. Menentukan cara dan pendekatan
Hal ini perlu memperhatikan karakteristik anak autis
3. Menentukan waktu
Hal ini menyangkut kapan latihan dan berapa lamanya
4. Menentukan tempat
Hal ini sebaiknya tempat yang digunakan sesuai dengan keadaan, materi latihan dan alat yang digunakan.

b. Tujuan terapi okupasi
Tujuan terapi tidak hanya terbatas aktifitas juga mencakup perkembangan intelektual, social, emosi maupun kreatifitas.
1. Difersional yaitu menghindari neurosis dan memelihara mental dan dapat juga berguna untuk menyalurkan emosi atau kekesalan. Anak autis akan memiliki kegiatan untuk menyalurkan kekesalan dan mengembaliklan harga dirinya.
2. Pemulihan fungsional ini dapat membuat persendian, otot dan kondisi tubuh umumnya dapat berfungsi sebagaimana mestinya sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup
3. Latihan prefokasional, memberikan anak pelaung untuk menghadapi tugas, pekerjaan atau profesi yang sesuai denga kondisinya.

c. Sasaran terapi okupasi
Mengingat anak autis mempunyai kebutuhan khusus dalam hal berkomunikasi maka dalam terapi bukan hasil yang menjadi perhatian utama melainkan juga terbentuknya cara berkomunikasi anak sebagaimana mestinya. Berikut ini sasaran terapi bagi anak autis:
1. Memiliki kemampuan mobilitas yang baik
2. Memililki kemampuan appersepsi yang baik
3. Memiliki kemampuan bereaksi
4. Memiliki kemampuan komunikasi meskipun sederhana
5. Memiliki kemampuan mengurus diri
6. Memiliki kemampuan bergaul yang sederhana
7. Memiliki kemampuan bekerja terutama yang bersifat seni, keterampilan untuk bekal hidup.


d. Pelaksanaan terapi okupasi
1. Menentukan bahan
2. Waktu pelaksanaan
3. Penilaian

e. Ragam latihan okupasi
1. Latihan mereaksi: yaitu latihan memanggil namanya, anak dilatih menoleh jika dipanggil namanya, dengan menoleh anak mengangkat tangan.
2. Kegiatan yang bermanfaat seperti anak diberikan plastiisin kemudian disuruh membentuk benda-benda tertentu
3. Kebiasaan gerak, latihan berjalan pada garis lurus, anak dialatih berjalan secara bebas dahulu kemudian guru berjalan digaris lurus.
4. Kemempuan motorik kasar. Bejalan bebas tanpa bantuan anak mengangkat kaki dan menganyunkan tangan yang berlawanan dengan langkah kaki dan melempar bola.
5. Kemampuan motorik halus yaitu menyusun kubus, memungut atau mengambil benda kecil, merangkai benda-benda kecil
6. Pengembangan fungsi indera, yaitu indra penglihatan dengan cara menyortir bentuk benda contoh menyusun pazel dan indra perabaan misalnya membedakan benda kasar dan halus, berat dan ringan
7. Kemampuan diri sendiri yaitu mengambil makanan dari minuman sendiri, makan menggunakan tangan, mencuci tangan, menggunakan kamar mandi, melepas sepatu tanpa tali, bercermin, menyisir rambut.
8. Kesibukan, untuk melatih anak dengan kesibukan ini adalah kegiatan yang dilakukan sambil bermain dan anak dapat diberikan benda-benda yang menarik seperti plastisin sehingga anak dapat sibuk dengan benda dan secara perlahan kita mereka.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas mak dapat disimpulkan bahwa anak autis merupakan bagian dari Anak Berkebutuhan Khusus yang mengalami gangguan perkembangan motorik disebabkan kelainan yang mereka alami. Namun demikian hambatan yang dihadapi anak autis ini dapat diatasi dengan melakukan intevensi dini dengan cara memberikan terapi okupasi
Terapi okupasi ini dapat merngasang perkembangan dan pertumbuhan anak autis, sehingga mereka mampu melaksanakan aktifitas-aktifitas sehari-hari mereka tanpa harus tergantung pada orang lain.

B. Saran
Melalui makalah ini penulis dapt menyampaikan beberapa saran kepada:
1. Orang tua anak autis
Agar lebih memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak-anak mereka, termasuk perkembangan motoriknya. Hambatan motorik yang dihadapi anak yang diacarikan solusi dengan mengkonsultasikan kepada ahli-ahli terkait, sehinggan anak dapat tumbuh dan berkembang lebih baik.

2. Guru
Guru hendaknya mengidentifikasikan pemberian latihan motorik melalui metode okupasi ini selama anak autis berada disekolah, serta memberikan bimbingan kepada orang tua tentang cara-cara penerapan metode okupasi tersebut dirumah.

DAFTAR PUSTAKA

Bonny Danuatmaja, (2003). Terapi anak autis dirumah. Jakarta: Puspa Swara
M. Yudha Saputra (2005). Perkembangan gerak. Jakarta. Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa
Elida Prayitno, (2005). Buku Ajar Anak Usia Dini dan Usia Sekolah. Padang: Angkasa Raya
Simanjutak. B dan I. L Pasaribu, (1984). Pengantar Psikologi Perkembangan. Bandung. Tarsit

  1. Pusat Terapi Anak berkebutuhan khusus Rumah Sahabat Yogyakarta melayani terapi autism, terlambat bicara, ADHD, Down syndrom, dan lain-lain dengan terapi terpadu, speech terapi, sensori integrasi, terapi perilaku, fisioterapi dll. untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi Rumah sahabat di erum Gambiran C 2 UH V, Jl Perintis Kemerdekaan Yogyakarta phone 0274 8267882

     
  2. makalahx bagus . saya ingin bertanya pengertian yg ada pada makalah diatas, ada pada buku apa ?? karena saya membutuhkan referensi dari buku tentang motorik ... mohon bantuannya. dan terimakasi

     
  3. Trims artikelnya....

     
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment

PEMBACA YANG BAIK ADALAH PEMBACA YANG MAMPU MEMBERIKAN MASUKAN DAN KOMENTAR