Blogs That Discuss About The World Of Education, Special Education Was Exceptional

Powered by Blogger.
.

STRATEGI PEMBELAJARAN ABK

Diposkan oleh romiariyanto Thursday, January 27, 2011

A. STRATEGI PEMBELAJARAN ABK
1. Pengertian Strategi Pembelajaran
Secara sempit strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai metode atau teknik penyampaian materi pelajaran kepada siswa agar tujuan belajar dapat dicapai. Dalam arti luas, strategi pembelajaran dapat menyangkut metode, pendekatan, pemilihan sumber dan media, pengelompokan siswa, dan penilaian keberhasilan belajar (Arief S. Sadiman, 1984).
Sedangkan menurut Menurut Romiszowski (1981), strategi pembelajaran merupakan pendekatan umum dan rangkaian tindakan yang akan diambil untuk memilih metode pembelajaran yang sesuai.

2. Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran
Menurut A.J Romiszowski (1983), jenis-jenis strategi pembelajaran dapat merupakan suatu kontinum dari yang Discovery bebas sehingga yang Expositive terkontrol. Kontinium Discovery Expositive tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut:
a. Penemuan tanpa dirancang. Siswa diberi kebebasan untuk menemukan apa yang ia ingin temukan. Jenias ini dapat berupa pemberian kebebasan pada siswa untuk menggunakan perpustakaan atau sumber-sumber belajar yang lain.
b. Penemuan bebas. Tujuan umum belajar ditentukan lebih dahulu tetapi siswa diberi kebebasan untuk memilih sumber belajar yang diinginkan.
c. Penemuan terbimbing. Tujuan pembelajaran ditetapkan sebelumnya oleh guru dan siswa dibimbing untuk menggunakan metode yang relevan untuk mencapai tujuan belajar.
d. Penemuan terprogram adaptif. Bimbingan dan koreksi umpan balik diberikan dan pembelajaran didasarkan atas individualisasi siswa.
e. Penemuan terprogram intrinsic. Bimbingan dan umpan balik telah dirancang untuk siswa yang ingin mempelajari bahan belajar tertentu.
f. Perkuliahan reflektif atau penjelasan induktif. Guru menjelaskan proses penemuan melalui ceramah.
g. Penjelasan deduktif. Guru memberikan ceramah secara deduktif.
h. Latihan Guru mendemonstrasikan kepada siswa tentang apa yang harus dilakukan oleh siswa dan siswa diberi kesempatan untuk melakukan latihan. Siswa tidak perlu memahami konsep yang mendasari materi latihan.
Tidak ada strategi pembelajaran yang efektif dan efesien untuk semua jenias tujuan belajar, bahan belajar, karektiristik siswa. Tiap jenis strategi belajar memiliki keunggulan dan kelemahan. Menurut Romiszowski dalam memilih strategi pembelajaran perlu mempertimbnagkan empat macam, yaitu :
1. Tujuan pembelajaran
2. Karesteristik siswa
3. Sumber dan fasilitas yang tersedia
4. Karesteristik strategi pembelajaran

3. Prinsip Dasar Strategi Pembelajaran
Memilih dtrategi belajar yang tepat bagi ABK harus memperhatikan karakteristik siswa, tujuan belajar, bahan belajar, besarnya ukuran kelompok belajar, dan ketersedian sumber.
Jenis-jenis strategi pembelajaran yang dapat digunakan antara lain:
a. Strategi pembelajaran kooperatif.
Strategi ini efektif digunakan jika kelompok anak memiliki kemampuan yang heterogen.
Keuntungan strategi pembelajaran kooperatiff antara lain:
1. Meningkatkan prestasi belajar.
2. Meningkatkan retensi.
3. Lebih dapat digunakan untuk mencapai taraf penalaran tingkat tinggi.
4. Mendorong tumbuhnya motivasi belajar.
5. Meningkatkan kemampuan menjalin hubungan antar manusia, dll.

b. Strategi pembelajaran kompetitif.
Guru memilih strtegi pembelajaran kompetitif yakni untuk membangkitkan motivasi belajar.pada hakikatnya manusia memiliki “needs for achivement dan needs for power” yang biasanya dapat dilakukan melalui kompetisi.
Menurut Mulyono (1980), Prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran kompetitif yaitu :
1. Kompetisi harus antara individu atau antar kelompok yang berkemampuan seimbang.
2. Kompetisi dilakukan hanya untuk selingan yang menyenangkan, bukan kompetisi perjuangan hidup dan mati.

c. Strategi pembelajaran individualistik melalui modifikasi prilaku.
Prinsip strategi pengubahan perilaku, yaitu :
1. Reinforcement
2. Punishment
3. Exitinction
4. Shaping and chaining
5. Promting and fading
6. Discrimination and stimulus control
7. Generalization



B. KOMPONEN, TEKNIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Teknik Pembelajaran
Belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru. Maksud dari kapabilitas disini adalah stimulasi yang bersal dari lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan oleh siswa.
Pembelajaran adalah suatu cara atau kegiatan yang terdiri atas adanya guru, siswa dan materi yang diajarakan dalam proses belajar mengajar yang bertujuan untuk merubah kearah yang lebih baik.
Pembelajaran terdiri dari 4 langkah yaitu :
a. Menantukan topik yang dapat dipelajari oleh anak sendiri.
b. Memilih mengembangkan aktifitas kelas sengan topik tertentu.
c. Mengetahui adanya kesempatan bagi guru untuk mengemukakan pertanyaan yang menunjang proses pemecahan masalah.
d. Menilai pelaksanaan tiap kegiatan, memperhatikan keberhasilan dan melakukan revisi.
Sehingga dengan begitu dapat diketahui bahwa teknik pembelajaran adalah: cara yang diberikan oleh guru dalam proses mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Beberapa teknik yang terdapat dalam proses belajar mengajar antara lain:
a. Teknik tanya jawab
yaitu guru melontarkan teknik tanya jawab agar siswa dapat mengerti atau mengingat-ingat tentang fakta yang dipelajari, didengar, atau dibaca sehingga mereka memiliki pengertuian yang mendalam tentang fakta tersebut.
b. Teknik pemberian tugas
yaitu tugas yang diberikan dalam bentuk daftar sejumlah pertanyaan mengenai mata pelajaran tertentu atau satu perintah yang harus dibahas dengan acra berdiskusi atau perlu dicari uraiannya pada buku pelajaran. Dapat juga berupa tugas tertulis atau tugas lisan yang lain, siswa dapat juga ditugaskan mengumpulkan sesuatu, membuat sesuatu, mengadakan observasi terhadap sesuatu dan bias juga melakukan eksperimen. .
c. Teknik ceramah
yaitu merupakan suatu cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan.
d. Teknik penyajian secara kasus.
yaitu berupa penyajian pelajaran dengan memanfaatkan kasus yang ditemui anak diginakan sebagai bahan pelajaran kemudian kasus tersebut dibahas untuk mendapatkan penyelesaian atau jalan keluar
e. Teknik penyajian secara kelompok
kelompok dibentuk oleh guru untuk memecahkan suatu masalah di dalam proses pembelajaran yang bertujuan untuk membantu siswa agar lebih lancer terjadinya inetraksi mengajar dan belajar.
f. Teknik penyajian interaksi masa
yaitu berupa variasi teknik penyajian yang diberikan guru dalam proses pembelajaran seperti panel, symposium, seminar, musyawarah kerja forum dan lain-lain.

2. Penguatan
Penguatan adalah sesuatu yang diberikan dalam proses belajar mengajar dimana menunjuk pada suatu peningkatan frekuensi respon, jika respon tersebut diikuti dengan konsekuensi tertentu.
Penguatan dalam proses belajar mengajar terbadi dua yaitu:
1. Penguatan positif
yaitu peristiwa yang muncul setelah suatu respon diperlihatkan dan meningkatkan frekuensi perilaku atau respon yang diharapkan. Dalam kehidupan sehari-hari penguatan positif sering dinamai dengan hadiah.
2. Penguatan negatif
yaitu peristiwa hilangnya sesuatu yang tidak menyenangkan setelah suatu respon yang diharaokan ditampilkan. Suatu peristiwa dapat disebut sebagai penguatan negatif jika penyingkirannya mempunyai respon yang dikehendaki meningkatkan frekuensi penampilan respon.

3. Follow-Up
Follow-up yaitu suatu penerapan strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru terhadap siswa untuk mengukur sejauh mana siswa memahami teori pembelajaran yang diberikan oleh guru.
Dengan adanya follow-up ini guru dapat melihat dan mengetahui secara langsung tingkat pemahaman siswa terhadap prakteknya yang dilakukan apakah sesuaui dengan teori yang telah diterimanya.

C. MOTIVASI BELAJAR ABK
1. Pengertian Motivasi
Menurut beberapa ahli mtivasi adalah:
1. Mc. Donald, motivasi adalah suatu perubahan tenaga di dalam diri/pribadi seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan.

2. Jhon P. Compbell, motivasi di dalam motivasi mencakup arah/tujuan tingkah laku, kekuatan respons dan kegigihan tingkah laku, dorongan, kebutuhan, rangsangan, ganjaran, penguatan, ketetapan, tujuan dan harapan.
3. Moh. Uzer Usman (1992 : 24), motivasi adalah suatu keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.
Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah: keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku individu untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu. Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakan dan mengarahkan prilaku manusia, termasuk prilaku belajar.

2. Jenis-Jenis Motivasi
a. Motivasi primer
Menunjukan kepada motivasi yang tidak dipelajari. Misalnya dorongan fisiologi seperti lapar, haus, dll, dorongan umum termasuk dorongan takut kasih sayang, ingin tahu,dsb.
b. Motivasi sekunder
Motivasi sekunder yaitu motivasi yang dipelajari sebagai ilustrasi, orang yang lapar akan tertarik pada makanan tanpa belajar. Untuk memperoleh makanan tersebut orang harus bekerja.

3. Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Belajar
Pengaruh motivasi dalam proses belajar mrngajar antara lain:
a. Meningkatkan hasil prestasi belajar siswa
b. Mengubah keinginan menjadi kemauan-kemauan dan kemudian kemauan menjadi cita-cita
c. Untuk mencapai hasil belajar yang optimal dengan perwujudan emansipasi kemandirian tersebut dalam cita-cita atau aspirasi siswa
d. Dapat meningkatkan dan mengembangkan minat dan bakat pada siswa
e. Untuk mengubah tingkah laku siswa kearah yang lebih baik.

4. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar
Upaya meningkatkan motivasi belajar diantaranya yaitu:
a. Membuat tujuan sementara
Untuk mencapai tujuan yang dilakukan beberapa usaha, usaha untuk mencapai tujuan sementara.

b. Persaingan
Adanya kompetisi antara diri sendiri dengan orang lain dapat meningkatkan motivasi seseorang untuk melakukan suatu tindakan.
c. Tujuan yang jelas.
Motivasi mendorong individu mencapai tujuan. Makin jelas tujuan, makin besar nilai tujuan.
d. Minat yang besar.
Motivasi akan timbul jika individu mempunyai minat yang besar.
e. Kesempatan untuk sukses.
Kesuksesan dapat menimbulkan rasa puas, kesenangan, dan kepercayaan terhadap diri sendiri, sedangkan kegagalan akan membawa efek yang sebaiknya. Dengan demikian maka untuk membangkitkan motivasi seseorangberilah kesempatan untuk mencapai kesuksesan tersebut.

D. MEDIA PEMBELAJARAN ABK
1. Pengertian Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari medium yang berarti perantara yang dipakai untuk menunjukkan alat komunikasi. Secara harfiah media diartikan sebagai perantara atau penganatr pesan dari pengirim ke penerima pesan.
Dengan demikian media dapat dikatakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemapuan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada siswa.
Penggunaan media secara kreatif akan memperbesar kemungkinan siswa untuk belajar lebih banyak.

2. Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Sri Anitah Wiryawan dan Noorhadi Th (1994) mengklasifikasikan media pembekajaran atas 3 kelompok yaitu:
a. Media audio
Media audio merupakan jenis media yang didengar. Media ini memiliki karekteristik pemanipulasian pesan hanya dilakukan melalui bunyi atau suara-suara. Sebagai contoh cassette tape recorder, merpakan alat yang dapat digunakan untuk merekan dan memutar kembali hasil rekaman dengan menggunakan alat perekam pita magnetic
b. Media visual
Media visual, yaitu yang dapat ditangkap dengan incra penglihatan. Contoh dari nedia visual antara lain:
• Diagram
• Poster
• Papan tulis
c. Media audio visual
Media ini tidak hanya dapat dipandang atau diamati tetapi juga dapat didengar. Jenis media ini , antara lain:
• Televisi
• Computer
d. Media asli dan orang
Media ini merupakan benda yang sebenarnya,media yang membantu pengalaman nyata peserta didik. Contoh gambar model.

3. Fungsi dan Peranan Media Pembelajaran
Media pembelajaran berfungsi sebagai :
a. Alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif
a. Bagian integral dari keseluruhan situasi mengajar
b. Meletakkan dasar-dasar yang kongkrit dan konsep yang abstrak sehingga dap mengurangi pemahaman yang bersifat verbalisme
c. Membangkitkan motivasi belajar peserta didik
d. Mempertinggi mutu belajar mengajar.

Peranan atau kegunaan media pembelajaran.
a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis.
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, mis alnya obyek yang kecil , dapat dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, dll.
c. Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik.

4. Kriteria Media Pengajaran
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan suatu media yaitu:
a. Media harus disesuaikan berdasarkan pada tujuan dan bahan pengajaran yang akan disampaikan
b. Media harus disesuiakan dengan tingkat perkembnagan siswa
c. Media harus disesuaikan dengan kemampuan guru
d. Media harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang tepat.

E. METODELOGI PEMBELAJARAN
1. Pengertian Metodelogi Pembelajaran
Metodelogi pembelajaran atau metode mengajar adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran.
Oleh karena itu metodelogi pembelajaran ini berperan sebagai alat untuk menciptakan proses mengajar dan belajar. Dengan metode diharapkan timbulnya berbagai kegiatan belajar dari siswa sehubungan dengan kegiatan pembelajaran di kelas.

2. Jenis-Jenis Metodelogi Pembelajaran Beserta Keunggulan dan Kelemahan
• Metode ceramah
Metode ceramah merupakan cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama diterapkan oleh guru-guru di dalam mengajar. Ceramah adalah penuturan bahan pengajaran secara lisan
Keunggulan:
1. Telah dikenal dan diterima secara konvensional dan mudh penggunaannya.
2. Memerlukan upaya dan pemikiran minimal untuk merencanakan penyajian karena pengajar sudah mengenal dan berpengalaman
3. Dapat menambah wibawa didepan siswa
4. Dapat menghemat waktu dan lebih banyak memberikan informasi
5. Dapat melayani siswa dengan jalan yang banyak
Kelemahan:
1. Membatasi keterlibatan siswa, sehingga belajar bersifat monoton
2. Merhatian siswa hanya tertuju pada penyaji saja
3. Memaksa siswa untuk memahami pelajaran sesuai dengan kecepatan guru mengajar
4. Pengajaran akan terhenti bila siswa bertanya dan konsentrasi mudah buyar
5. Hanya dapat diingat dalam waktu pendek

• Metode tanya jawab
Metode tanya jawab merupakan metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat dua arah, sebab pada saat yang sama terjadi dialog dua arah antar guru dan siswa.
Keunggulan:
1. Aspirasi siswa dapat tersalurkan
2. Permasalahan (ketidakmampuan) siswa terhadap sesuatu hal yang sedang dipelajarinya dapat dicarikan solusinya.
3. Dapat memciptakan hubungan yang baik antara guru dan siswa
4. Mengurangi/menghilangkan pandangan negative siswa terhadap guru sebagai sosok yang ditakuti
Kelemahan:
1. Menimbulkan suatu kecemasan (beban) bagi siswa yang kebetulan tidak siap ketika ditanya guru
2. Siswa yang menjawab pertanyaan cenderung yang pintar

• Metode demonstrasi
Metode demonstrasi yaitu memperlihatkan bagaimana terjadinya proses sesuatu, dimana keaktifan biasanya lebih banyak dari pada guru.
Keunggulan:
1. Menumbuhkan sikap kritis pada siswa sehingga terdapat tanya jawab dan diskusi tentang masalah yang didemonstrasikan.
2. Membantu siswa memperoleh jawaban yang lebih akurat dengan mengamati suatu proses dari sesuatu
Kelemahan:
1. Hanya satu dua siswa saja yang mendapat pengalaman mencobakan sedangkan yang lain hanya mengamati.
2. Keaktifan lebih banyak dari pihak guru

• Metode eksperimen
Metode eksperimen merupakan metode yang langsung melibatkan siswa melakukan percobaan untuk mencari jawaban terhadap permasalahan.
Keunggulan:
1. Memberikan kesempatan untuk semua siswa baik yang lambat maupun yang cepat.
2. Meningkatkan rasa percaya diri dan tanggung jawab.
3. Perhatian siswa banyak tercurah pada pelajaran yang dibahas.
4. Guru dapat memantau kemampuan siswa baik kelompok maupun perorangan.
5. Dapat menggunakan beraaneka sumber belajar.
Kelemahan:
1. Menuntut persiapan bahan-bahan eksperimen yang lengkap
2. Bagi siswa yang kurang kreatif, eksperimen dijadikan main-mainan saja
3. Mahalnya biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan alat

• Metode pemberian tugas
Metode pemberian tugas yaitu memberikan kesempatan kepada siswa melakukan tugas/kegiatan yang berkaiatan dengan pelajaran yang dipelajarinya.
Keunggulan:
1. Guru dapat mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan, sehingga perlu melakukan perbaikan
2. Apabila tugas diberikan berkelompok, dapat menumbuhkan hubungan baik dan keakraban antara sesame siswa
Kelemahan:
1. Tugas yang diberikan secara berkelompok, yang mengerjakannya paling hanya satu atau dua orang siswa saja.
2. Tugas yang dibuat siswa terkadang dari hasil menjiplak/ mencontoh

• Metode diskusi
Metode diskusi yaitu bertukar informasi, pendapat, dan unsur- unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapatkan pengertian bersama yang lebih jelas dan cermat tentang masalah atau topik yang sedang dibahas.
Keunggulan:
1. Menuntut tingkat pemahaman yang lebih tinggi seperti masalah serta pengambilan keputusan
2. Menjalin interaksi anatar siswa dan terlatih menjadi pemimpin
3. Unggul dalam menggunakan kelompok kecil dan meningkatkan pembentukan sikap
Kelemahan:
1. Menuntut guru untuk memperhatikan jalannya diskusi karena bias menjadi debat kusir yang saling menjatuhkan.
2. Siswa belum tentu aktif atau terlibat secara keseluruhan
3. Apabila suatu konsep tidak dikuasai, maka diskusi akan cenderung mengembang dari pokok permasalahan yang sesungguhnya

• Metode karya wisata
Metode karya wisata Melalui metode ini siswa diajak mengunjungi tempat- tempat tertentu di luar sekolah, kemudian ssiswa disuruh untuk diberi tugas membuat laporan.
Keunggulan:
1. Memberikan pengalaman baru bagi siswa apabila karyawisata yang dilakukan ketempat-tempat yang belum pernah dikunjungi
2. Menumbuhkan kebersamaan dan kerjasama antar siswa
3. Memberikan penyegaran baru bagi siswa yang sudah jenuh belajar di kelas
Kelemahan:
1. Kebanyakan karyawisata yang dilakukan tujuannya bukan untuk belajar, akan tetapi ada tujuan-tujuan lain yang membuat metode ini kurang efektif
2. Memakan biaya yang cukup besar apabila dilakukan ketempat yang jauh.
3. Menuntut persiapan yang lebih matang

• Metode sosio drama
Metode sosio drama bermain peran merupakan metode yang sering digunakan dalam mengajar nilai- nilai dan memecahkan masalah – masalah yang dihadapi dalam hubungan sosial dengan orang- orang dilingkungan sekitar.
Keunggulan;
1. Menumbuhkan dan mengembangkan bakat siswa
2. Menumbuhkan sikap kritis siswa
3. Meningkatkan rasa percaya diri dalam diri siswa untuk tampil didepan umum.
Kelemahan:
1. Membutuhkan waktu dan persiapan yang cukup
2. Menuntut siswa memiliki penghayatan peran yang tinggi

3. Penggunaan Metodelogi Pembelajaran
Dalam prakteknya metode pembelajaran tidak digunakan sendiri- sendiri tetapi merupakan kombinasi dari beberapa metode mengajar. Kombinasi metode mengajar antara 2-3 metode mengajar merupakan suatu keharusan dalam proses belajar mengajar.

4. Memilih Metodelogi Pembelajaran
Dalam memilih metode pengajaran yang harus diperhatikan oleh seorang guru yaitu :
a. Tujuan yang ingin dicapai dalam proses belajar- mengajar.
b. Isi dari proses belajar mengajar.
c. Kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar.
d. Jumlah siswa dalam proses belajar mengajar.
e. Tempat pembelajaran dilakukan (di dalam kelas atau di luar kelas ).



F. TUJUAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN
1. Pengertian Perencanaan Pengajaran
Perencanaan pengajaran adalah suatu proses penyusunan alternatif kebijaksanaan mengatasi masalah yang akan dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan pendidikan nasional dengan mempertimbangkan kenyataan- kenyataan yang ada di bidang sosial, ekonomi, budaya, dan kebutuhan pembangunan secara menyeluruh terhadap pendidikan nasional.
Menurut pendapat ahli yaitu Kauffman mengatakan perencanaan adalah suatu proyeksi tentang apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan absah dan bernilai, mencakup elemen- elemen :
a. Mengidentifikasi dan mendokumentasi kebutuhan.
b. Menentukan kebutuhan- kebutuhan yang diprioritaskan.
c. Spesifikasi rinci hasil yang dicapai dari tiap kebutuhan yang diprioritaskan.
d. Identifikasi persyaratan untuk mencapai tiap- tiap pilihan.

2. Hubungan Perencanaan Pengajaran Dengan Mata Kuliah Lain
Mata kuliah perencanaan perencanaan pengajaran termasuk kelompok mata kuliah proses belajar mengajar (MKPBM).Kelompok mata kuliah ini didasari oleh kelompok mata kuliah dasar kependidikan (MKDK), dan erat hubungannya dengan kelompok mata kuliah bidang studi (MKBS).
Perencanaan atau penyusunan program atau persiapan mengajar sesuatu bidang studi atau mata pelajaran serta pelaksanaan mengajarnya didasari oleh mata kuliah ini. Perncanaan pengajaran memberikan konsep- konsep dasar serta ketentuan- ketentuan praktis tentang cara menyusun rencana atau persiapan mengajar serta melaksanakan pengajaran suatu bidang studi atau mata pelajaran.
Mata kuliah ini juga dapat dikategorikan sebagai mata kuliah aplikasi, sebab di dalamnya berisi penerapan atau aplikasi konsep- konsep, teori- teori, dan prinsip- prinsip yang dibahas dalam kelompok mata kuliah dasar kependidikan dalam menyusun rencana pengajaran. Mata kuliah dasar- dasar kependidikan, psikologi pendidikan, serta bimbingan dan konselng merupakan prasyarat bagi mata kuliah perencanaan pengajaran disamping itu, mata kuliah psikologi perkembangan juga sangat penting artinya dan ikut mendsari mata kuliah perencanaan pengajaran.

3. Prinsip Perencanaan Pengajaran
 Prinsip- perkembangan.
Sehubungan dengan perkembangan anak, maka kemampuan anak pada setiap jenjang usia dan tingkat kelas berbeda- beda. Pada waktu memilih bahan dan metode mengajar, guru hendaknya memperhatikan dan menyesuaikannya dengan kemampuan anak tersebut.
 Prinsip perbedaan individu.
Setiap siswa memiliki ciri tersendiri. Guru perlu mengerti benar tentang adanya keragaman ciri- ciri siswa ini, baik dalam menyiapkan dan menyajikan pelajaran maupun dalam memberikan tugas- tugas dan pembimbingan , guru hendaknya menyesuaikananya dengan perbedaan- perbedaan tersebut.
 Minat dan kebutuhan anak.
Setiap anak mempunyai minat dan kebutuhan sendiri- sendiri, walaupun hampir tidak mungkin menyesuaikan pengajaran dengan minat dan kebutuhan setiap siswa, sedapat mungkin perbedaan minat dan kebutuhan tersebut dapat dipenuhi. Pengajaran perlu memperhatikan minat dan kebutuhan, sebab keduanya akan menjadi
 Aktifitas siswa.
Agar siswa berperan sebagai pelaku dalam kegiatan belajar, maka guru hendaknya merencanakan pengajaran yang menuntut siswa banyak melakukan aktivitas belajar.
 Motivasi.
Motivasi atau dorongan atau kebutuhan merupakan suatu tenaga yang berada pada diri individu atau siswa yang mendorongnya berbuat mencapai suatu tujuan.

4. Teori Perencanaan Pengajaran
a. Menurut psikologi behaviorisme.
 Psikologi asosiasi.
Menurut psikologi ini tingkah laku indiviu tidk lain dari suatu hubungan antara rangsangan dengan jawaban atau stimulus- respon. Belajar adalah pembentukan hubungan stimulus- respon sebanyak- banyaknya siswa. Pembentukan hubungan stimulus respon dilakukan melalui ulangan latihan.
 Psikologi conditioning.
Menurut teori ini belajar merupakan suatu upaya yang mengkondisikan pembentukan suatu prilaku atau respons terhadap sesuatu. Mengajar menurut teori ini adalah membentuk kebiasaan mengulang- ulang suatu perbuatan kebiasaan.
 Psikologi penguatan.
Tokoh utama operant conditioning adalah Skinner, bertolak dari teori tersebutSkinner mengembangkan suatu program pengajaran yang terkenal dengan nama pengajaran berprogran atau programmed instruction.dalam pengajaran berprogram, bahan ajaran tersusundalam potongan bahan yang kecil- kecil dan disajikan dalam bentuk informasi tanya jawab. Hasilnya dinyatakan dengan kualifikasi tertentu, nilai yang baik akan mendapat pujian dan nilai yang buruk mendapat peringatan. Pengajaran berprogram disajikan dalam berbagai media pengajaran yaitu dalam bentuk buku programa, mesin, pengajaran, kaset audio, kaset video komputer.
b. Menurut psikologi Gestalt.
 Psikologi Gestalt.
Menurut teori gestalt belaar harus dimulai dari keseluruhan, baru kemudian kepada bagian- bagian. Suatu keseluruhan terdiri atas bagian- bagian yang mempunyai bagian- bagian yang mempunyai bagian satu sama lainnya.dalam belajar siswa harus mampu menangkap makna dan hubungan antara bagian yang satu dengan yang lainnya.
 Psikologi kognitif.
Menurut teori ini anak memiliki sifat aktif, konstruktif, dan mampu merencanakan sesuatu. Anak memiliki kemampuan untuk mencari, menemukan, dan menggunakan pengetahuan sendiri dalam proses belajar mengajar anak mampu mengidentisifikasi merumuskan masalah, mencari dan menemukan fakta, menganalisis, membuat interpretasi serta menarik kesimpulan. Pengajaran yang berdasarkan teori kognitif, menekankan proses belajar aktif, terutama aktif secara mental (melakukan proses mental atau proses berfikir) di dalam mencari dan menemukan pengetahuan serta menggunakannya.
 Psikologi medan.
Menurur teori ini individu selalu berada dalam suatu medan atau suatu lapangan (yaitu lapangan fenomenal atau lapangan psikologis). Dalam medan ini ada suatu tujuan yang ingin dicapai individu, tetapi untuk mencapainya selalu ada hambatan.
Menurut teori medan, tujuan harus dipilih yang bermakna bagi siswa dan dirumuskan sejelas mungkin. Bahan dan tugas- tugas harus disesuaikan dengan kemampuan siswa. Disamping penggunaan Strategi dan media belajar yang tepat, motivasi dan pembimbingan siswa memegang peranan penting dalam meningkatkan upaya belajar siswa.




5. Faktor-Faktor Perencanaan Pengajaran
a. Kurikulum.
Dalam kurikulum tercantum tujuan kurikuler, tujuan instruksional, pokok bahasan serta jam pelajaran untuk mengajarkan pokok bahasan tersebut.
Proses belajar mengajar perlu memperhatikan alokasi waktu belajar. Kalau waktu yang tersedia cukup banyak, maka sub pokok perlu yang akan disampaikan dapat lebih banyak, tetapi apabila waktu sedikit maka sub pokok bahasan dibatasi. Demikian juga pada waktu menyusun rincian bahan ajaran dalam satuan pelajaran, luasnya bahan dan banyaknya aktifitas belajar perlu disesuikan dengan waktu yang tersedia.
b. Kondisi sekolah.
Perencanaan program pengajaran perlu memperhatikan keadaan sekolah, terutama tersedianya sarana- prasarana dan alat bantu belajar.sarana- prasarana dan alat bantu pelajaran menjadi pendukung terlaksananya berbagai aktifitas belajar siswa.
c. Kemampuan dan perkembangan siswa.
Agar bahan dan cara belajar sesuai dengan kondisi siswa, maka penyusunan skenarionya atau program pengajaran perlu disesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan siswa.untuk mengatasi variasi kemampuan siswa, maka guru perlu menggunakan metode atau bentuk kegiatan mengajar yang bervariasi pula.
d. Keadaan guru.
Guru dituntut memiliki kemampuan dalam segala hal berkenaan dengan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran. Kalau pada suatu saat ia memiliki agi kekurangan, ia dituntut untuk segera belajar atau meningkatkan dirinya.bagi guru- guru yang pengalaman mengajarnya masih sangat sedikit kekurangan kemampuan pada guru juga diperhatikan.


G. KOMPONEN PERENCANAAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Tujuan merupakan kemampuan yang dirancang untuk dikuasai oleh siswa baik setelah menyelesaikan pendidikan maupun dalam taha-tahap tertentu dari belajarnya dibedakan atas tujuan yang dicantumkan dalam kurukulum.
Tujuan perencanaan dalam pendidikan luar biasa yaitu agarguru dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar seoptimal dan seefesien mungkin yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan kelaian anak.

2. Macam-Macam Tujuan Pembelajaran
a. Tujuan umum.
 Pembelajaran disesuaikan dengan kecacatan anak
 Tujuan pelayanan pendidikan diberikan pada anak.
b. Tujuan khusus.
 Pembelajaran individual yang diberikan pada anak secara individu dan perorangan
 Pembelajaran diindividualisasikan pada tiap- tiap anak yang mempunyai kemampuan belajar yang berbeda dimana tugas pelajaran berbeda pengajaran yang diberikan sesuai dengan kemampuan anak. Tujuan khusus tersebut secara nasional untuk mendidik anak luar biasa sesuai dengan tingkat atau jenis kelamin anak.

H. MATERI PENGAJARAN
a. Karakteristik Materi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menetapkan materi pelajaran antara lain:
 Materi pelajaran hendaknya menunjang tujuan intraksional.
 Materi pelajaran hendaknya sesuai dengan tingkata pendidikan.
 Meteri pelajaran hendaknya terorganisasikan secara sistenatik dan berkesinambungan.
 Materi pelajaran hendaknya mencakup hal-hal yang bersifat factual dan konseptual
Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan lebih lanjut mengenai masing-masing ketentuan di atas, ketentuannya sebagai berikut:
 Materi pelajaran hendaknya menunjang tecapai tujuan intrucsional
Dinegara manapun sekolah adalah tempat pendidikan yang berfungsi mengembangkan seluruh aspek keperibadian peserta didik, pemenuhan fungsi tersebut diwujudkan antara lain melalui pemberian berbagai jenis bidang studi atau mata pelajaran seperti pendidikan agama, pmp, ipa, ips, bahasa, dan sebagainya. untuk itu materi yang diberikan hendaknya mendukung pencapaian tujuan intraksional mata pelajaran yang bersangkutan, dalam rangka mewujudkan fungsi pendidikan yang diemban oleh sekolah tersebut.
 Materi pelajaran harus sesuai dengan tingkat pendidikan siswa.
Suatu topic yang sama dapat berbeda tingkat kedalamannya untuk tingkat seklah yan berbeda. Pembahasan tentang pembahasan topic lingkungan, kalimat dll, berbeda tingkat kedalamannya antara kelas satu, dua dan kelas tiga apalagi antara sd, smp, sma.
 Materi poelajaran hendaknya diorganisasikan secara sistematik dan berkesinambungan.
Dengan sistematik dan berkesinambungan dimaksudkan antara bahan yang satu dengan yang berikutnya ada hubungan fungsional, dimana bahan yang satu menjadi dasar untuk berkaitan dengan bahan berikutnya.
 Materi pelajaran hendaknya mncakup hal-hal yang bersifat factual maupun konsepotual.
Bahan yang factual sifatnya mudah dimengerti dan mudah diingat, sedangkan bahan yang sifatnya konseptual berisikan konsep-konsep abstrak dan memerlukan pemahaman yang lebih dalam. Dalam menetapkan materi pelajaran kedua jenis bahan tersebut perlu dimasukkan berhubung keduanya penting untuk mencapai tujuan.

b. Hal-Hal Yang Diperhatikan Dalam Pemilihan Materi
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan materi
 Tujuan pengajaran
Materi pelajaran hendaknya ditetapkan dengan mengacu pada tujuan-tujuan intruksional yang ingin dicapai.
 Pentingnya bahan
Materi yang diberikan hendaknya merupakan bahan yang betul-betul penting, baik dilihat dari tujuan yang ingin dicapai maupun fungsinya untuk mempelajari bahan berikutnya.
 Nilai praktis
Materi yang dipilih hendaknya bermakna bagi siswa dalam arti mengandung nilai praktis dan bermafaat bagi kehidupan sehari-hari.
 Tingkat perkembangan peserta didik
Kedalaman materi yang dipilih hendaknya ditetapkan dengan memperhitungkan tingkat perkembangan berfikir siswa yang besangkutan, dan hal ini biasanya telah dipertimbangkan dalam kurikulum sekolah yang bersankutan.
 Tata urutan
Materi yang akan diberikan hendaknya ditata dalam urutan yang memudahakan untuk dipelajarinya keseluruhan materi oleh siswa yang bersangkutan.

I. PROGRAM PERENCANAAN PENGAJARAN
1. Program Jangka Waktu Panjang
Program semester dalam dunia pendidikan merupakan satu periode waktu belajar. Dalam periode waktu tersebut siswa-siswa diharapkan menguasai satu kesatuan pengetahuan sikap dan keterampilan tertentu. Pada setiap akhir semerter diadakan evaluasi hasil belajar yang biasa disebut tes sumatif. Hasilnya setelah digabung dengan hasil-hasil tes sebelulmnya dapat dijadikan tolak ukur perkembangan atau kemajuan belajar siswa pada semerter tersebut. hasil evaluasi tersebut sampai batas waktu tertentu juga dapat dipakai sebagai tolak ukur keberhasilan pengajaran yang dilakukan oleh guru pada semerter itu.
2. Program Jangka Waktu Pendek
Program semester belum dapat dijadikan pegangan untuk mengajar di kelas tetapi baru merupakan pegangan bagi pelaksanaan mengajar selama satu caturwulan. Untuk pegangan mengajar di dalam kelas, dari program semerter ini masi perlu dijabarkan lagi program-program untuk jangka waktu yang pendek misalnya program untuk setiap pokok bahasan. Program untuk setiap pokok bahasan ini biasanya merupaka program mingguan atau harian dan dewasa ini telah dikenal dengan nama satuan pelajaran. Isi dan alokasi waktu setiap satuan pelajaran tergantung pada luas dan sempitnya pokok satuan bahasan yang dicakupnya.
Suatu pokok satuan bahasan yang membutuhkan waktu hanya dua jam pelajaran, mungkin selesai diajarkan dalam satu pertemuan saja. Pokok satuan bahasan yang membutuhkan waktu empat jam pelajaran, perlu disampaikan dalam dua kali pertemuan penyajian. Apabila dalam jadual mata pelajaran itu diberikan dua kali dua jam pelajaran maka pokok satuan bahasan tersebut dapat diselesaikan dalam satu minggu, tetapi bila membutuhkan lebih dari empa jam pelajaran maka baru selesai diajarkan selama dua minggu bahkan mungkin juga lebih.

J. FORMAT SATUAN PEMBELAJARAN
Unsur- unsur yang harus ada dalam satuan pelajaran :
1. Tujuan pengajaran
2. Bahan pengajaran.
3. Kegiatan belajar.
4. Metode dan alat bantu belajar.
5. Evaluasi atau penilaian.
Penyusunan satpel pada hakikatnya mengaplikasikan pemahaman kelima unsur tersebut dan menuangkannya secara tertulis pada format satpel. Format satpel bisa dibuat secara vertikal maupun horizontal.

Format satpel bentuk vertikal adalah sebagai berikut :
Bidang studi : __________________________
Pokok bahasan : __________________________
Sub pokok bahasan : __________________________
Kelas/ semester : __________________________
Waktu : __________________________
I. Tujuan pengajaran.
a. Tujuan Pengajaran Umum : __________________________
b. Tujuan Pengajaran Khusus : __________________________
II. Bahan pengajaran : __________________________
III. Kegiatan belajar mengajar
a. Kegiatan Guru : __________________________
b. Kegiatan Siswa : __________________________
IV. Metode dan alat pengajaran
a. Metode : __________________________
b. Alat : __________________________
c. Sumber : __________________________
V. Evaluasi/ penilaian
a. Prosedur Evaluasi : __________________________
b. Alat Evaluasi : __________________________

Dalam praktek terdapat beberapa modifikasi bentuk diatas. Misalnya, tak perlu dicantumkan tujuan pengajaran umum sehingga cukup dengan tujuan pengajaran khusus saja. Alasannya, bahwa tujuan pengajaran umum telah ada dalam kurikulum ( GBPP ) sehingga tidak perlu dibuat lagi oleh guru.
Adapula yang memasukkan petunjuk umum sebelum tujuan pengajaran. Petunjuk umum berisi penjelasan singkat mengenai apa yang perlu dikuasai siswa sebelumnya, agar bahan pengajaran yang akan diajarkan dapat lebih dipahami serta penjelasan lain yang dianggap perlu sehubungan dengan bahan pengajaran yang akan diajarkan

  1. Hilal Says:
  2. sebenernya apa yang menjadi perbedaan yang mendasar dari strategi dan metode

     
  3. Unknown Says:
  4. terima kasih sangat bermanfaat

     
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment

PEMBACA YANG BAIK ADALAH PEMBACA YANG MAMPU MEMBERIKAN MASUKAN DAN KOMENTAR