A. Pengertian
Hiperaktif adalah salah satu jenis keluarbiasaan yang paling sering di rujuk oleh orang tua di amerika serikat, di perkirakan 3 sampai 5% dari populasi dari usia sekolah termasuk hiperaktif.(Kauffman, 1985)
Ada enam kriteria penebtu bahwa anak seseorang anak menyandang kelainan yang dimaksud yaitu:
1. distractebilitas : sedikitnya 3 dari gejala berikur.
- sering tidak adapat menyelesaikan pekerjaannya yang dimulainya.
- Sering tampak tidak mendengar.
- Mudah tertarik/terganggu perhatian.
- Sulit memusatkan perhatian pada tugas atau pekerjaan yang memerlukan perhatian besar.
- Tidak adapat bertahan pada satu kegiatan atau permainan.
2. impulsifitas
- sering bertindak tanpa berfikir
- cepat berpindah dari satu kegiatan kegiatan yang lain.
- Sulit mengatur pakerjaan (bukan karena kelainan kognitf).
- Memerlukan banyak pengawasan.
- Sering berteriak dikelas.
- Tidak sabar menunggu dalam kegiatan-kegiatankelompok.
3. hiperaktifitas
- lari berkeliaran memanjat secara berlebihan.
- Sulit untuk duduk diam atau terlalu banyak bergerak.
- Sulit untuk di suruh duduk.
- Terlalu banyak bergerak pada waktu tidur.
- Selau bergerak, seakan-akan digerakan oleh sebuah mesin
4. terjasi sebelum anak berusia tujuh tahun.
5. berlangsung paling sedikit selama enam bulan.
6. bukan karena schizopherenia, gangguan efektif, atau tuna grahita berat.
B. penyebab hiperaktif
Penyebab hiperaktifitas tidak di ketahui secara pasti, mungkin karena banyak factor yang di asumsikan menyebabkan hiperaktifitas (Kauffman, 1985). Semula memang diduga bahwa hiperaktifitas di sebabkan oleh di fungsi otak. Tetapi setelah banyak dilakukan banyak penelitian hubungan hiperaktifitas dengan disfungsi otak ternyata membinyungkan. Banyak anak yang mengalami hiperaktifitas tetapi tidak mengalami disfungsi otak begitu juga sebaliknya, tidak semua penderita disfungsi otak menunjukkan perilaku hiperaktif. Hiperaktifitas di sebabkan oleh beberapa factor yaitu: kekurangan oksigen, kecelakaan fisik, keracunan serbuk timah, dan factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak pada umumnya, seperti keurangan gizi dan perawatan, minuman keras, obatan terlarang selama kehamilan, kemiskinan, dan lingkungan keluarga yang tidak sehat (koupernik dalam Kauffman, 1985). Hal ini di perkuat oleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa hiperaktifitas ditemukan pada berbagai jenis anak, antara lain :
• anak normal berusia 2-3 atahun
• anak berusia lebih tua dengan usia mental 2-3 tahun.
• Anak sangat cerdas yang sangat eksploratif.
• Anak yang di manja oleh orang tua.
• Anak-anak yang cemas atau tertekan.
• Anak-anak yang tercatat dari lingkungannya.
• Anak-anak aristik.
• Anak-anak evilepsi.
Hiperaktifitas diduga juga dapat disebabkan oleh factor biologis, meskipun penelitian masih simpang siur. Salah satunya adalahfaktor keturunan. Factor lainnya seperti zat pengawet. Hiperaktifitas juga dapat di sebabkan oleh factor spikologis. Hamper semua aliran spikologis membicarakan semua ini