TEMPO Interaktif,Singapura:Penampilan gemilang Octovianus Maniani membuatnya layak bermain di Eropa. Demikian pernyataan kolumnis Entertainment and Sports Programming Network, John Duerden, dalam situs ESPNsoccernet, kemarin.
"Caranya menyusuri sayap kiri sangat enak ditonton," katanya. Menurutnya, Putra Papua itu mencuri perhatian di Turnamen AFF Suzuki Cup 2010. Octo jadi pilihan utama di enam pertandingan, dan hanya absen di laga pamungkas akibat akumulasi kartu kuning.
Dengan dribble ciamik dan lari kencang, Duerden menjulukinya "Ryan Giggs dari Indonesia". Sayang, kemampuan olah bola belum diimbangi umpan dan tembakan akurat, layaknya legenda Manchester United itu. "Octo harus bisa mengikuti jejak Giggs dan tampil konsisten," katanya.
Di usia 20, pemain Sriwijaya FC ini merupakan anggota termuda dalam Pasukan Garuda. Duerden menilainya masih mentah. "Tapi justru itu yang membuatnya makin menarik untuk dilihat," katanya. Dia yakin Octo bisa meningkatkan skill-nya.
Lahir di Jayapura, 10 Oktober 1990, Octo mengawali karir di Tim Pekan Olahraga Nasional Papua 2007-2008. Klub profesional pertamanya adalah PSMS Medan (2008-2009, dilanjutkan Persitara, dan Sriwijaya FC sejak 2010.
Pemain bertubuh 162 sentimeter itu masuk dalam daftar 10 pemain Asia potensial yang dibuat Duerden. Berikut nama yang tercantum dalam tulisan bertajuk Eastern Promise itu:
1. Deng Zhuoxiang (Shandong, Cina)
2. Ismail Matar (Al Wahda, Uni Emirat Arab)
3. Koo Ja Cheol (Jeju United, Korea Selatan)
4. Kawin Thamsatchanan (Muang Thong United, Thailand)
5. Yasser Al Qahtani (Al Hilal, Arab Saudi)
6. Octavianus Maniani (Sriwijaya FC, Indonesia)
7. Karim Ansarifard (Saipa, Iran)
8. Jungo Fujimoto (Shimizu S-Pulse, Japan)
9. Alexander Geynrikh (Pahktakor, Uzbekistan)
10. Firas Al-Khatib (Al Qadsia, Syria)
sumber
"Caranya menyusuri sayap kiri sangat enak ditonton," katanya. Menurutnya, Putra Papua itu mencuri perhatian di Turnamen AFF Suzuki Cup 2010. Octo jadi pilihan utama di enam pertandingan, dan hanya absen di laga pamungkas akibat akumulasi kartu kuning.
Dengan dribble ciamik dan lari kencang, Duerden menjulukinya "Ryan Giggs dari Indonesia". Sayang, kemampuan olah bola belum diimbangi umpan dan tembakan akurat, layaknya legenda Manchester United itu. "Octo harus bisa mengikuti jejak Giggs dan tampil konsisten," katanya.
Di usia 20, pemain Sriwijaya FC ini merupakan anggota termuda dalam Pasukan Garuda. Duerden menilainya masih mentah. "Tapi justru itu yang membuatnya makin menarik untuk dilihat," katanya. Dia yakin Octo bisa meningkatkan skill-nya.
Lahir di Jayapura, 10 Oktober 1990, Octo mengawali karir di Tim Pekan Olahraga Nasional Papua 2007-2008. Klub profesional pertamanya adalah PSMS Medan (2008-2009, dilanjutkan Persitara, dan Sriwijaya FC sejak 2010.
Pemain bertubuh 162 sentimeter itu masuk dalam daftar 10 pemain Asia potensial yang dibuat Duerden. Berikut nama yang tercantum dalam tulisan bertajuk Eastern Promise itu:
1. Deng Zhuoxiang (Shandong, Cina)
2. Ismail Matar (Al Wahda, Uni Emirat Arab)
3. Koo Ja Cheol (Jeju United, Korea Selatan)
4. Kawin Thamsatchanan (Muang Thong United, Thailand)
5. Yasser Al Qahtani (Al Hilal, Arab Saudi)
6. Octavianus Maniani (Sriwijaya FC, Indonesia)
7. Karim Ansarifard (Saipa, Iran)
8. Jungo Fujimoto (Shimizu S-Pulse, Japan)
9. Alexander Geynrikh (Pahktakor, Uzbekistan)
10. Firas Al-Khatib (Al Qadsia, Syria)
sumber